Sobat pasti pernah mendengar dan tahu mengenai Asma. Ini merupakan sebagai salah satu penyakit dengan kondisi inflamasi atau peradangan kronik, yang umumnya terjadi pada saluran pernapasan. Biasanya ini ditandai dengan terjadinya bronkokonstriksi alias terjadinya penyempitan bronkus. Ini merupakan sebagai gejala yang paling sering timbul akibat dari adanya asma antara lain batuk, napas berdesis, dada terasa sesak, dan sulit bernapas. Biasanya dalam hal ini pengobatan menggunakan alat inhaler ini banyak dipilih karena obat akan lebih cepat sampai ke bagian paru-paru dan mempunyai efek samping sistemik yang lebih rendah jika dibandingkan dengan obat minum (oral). Nah dalam hal ini kalau berbicara mengenai inhaler.
Kami memiliki informasi untuk Anda bahwasannya inhaler ini ada 3 jenis.
1. Pressurised metered dose inhaler
Ini sesuai dengan Namanya, yaitu pressurized. Inhaler tersebut merupakan sebagai salah satu jenis yang akan mengeluarkan obat dari dalam alat pada saat ditekan. Obat tersedia berada di dalam tabung dan akan memberbentuk cairan atau gas. Pada saat alat tersebut Anda ditekan, selanjutnya obat akan berubah menjadi spray yang sangat halus. Jadi, dalam hal ini biasanya pasien juga harus menarik napas dengan sangat lembut pada saat alat ditekan, supaya obat dalam bentuk spray halus tadi bisa diperoleh masuk ke dalam paru-paru. Alat ini juga sangat sering disebut dengan puff.
Nah dalam hal ini yang harus Anda perhatikan dalam penggunaan inhaler jenis pressurised tersebut yaitu inhaler harus dikocok terlebih dahulu sebelum Anda menggunakannya. Selain itu kalau dosis yang diberikan dokter sebanyak 2 kali semprot untuk sekali penggunaan (misalnya 2 kali sehari 2 semprot), maka dari semprotan yang pertama ke semprotan yang kedua maka juga harus diberikan jeda kurang lebih sebanyak 30-60 detik. Jadi, tidak bisa Anda langsung menekan 2 kali semprot ya sobat.
Biasanya kesulitan pasien ketika menggunakan inhaler jenis ini yaitu, mereka tidak bisa mengoordinasikan menekan alat sambil menarik napas, misalnya yaitu ada pada pasien anak-anak. Kalau seperti ini, bisa digunakan suatu alat bantu bernama spacer yang memiliki tujuan untuk mengurangi beban koordinasi tersebut. Obat akan berada pada spacer setelah keluar dari alat dan pada saat itulah pasien tentunya bisa menghirupnya.
2. Breath activated inhaler
Kalau inhaler jenis breath activated tersebut, pada saat Anda menarik napas obat akan keluar dari wadahnya dan selanjutnya akan masuk ke paru-paru. Itulah mengapa inhaler ini disebut dengan breath-activated. Inhaler jenis yang satu ini biasanya digunakan bagi pasien yang sudah lanjut usia, biasanya memiliki kesulitan untuk menekan pressurised inhaler.
3. Dry powder inhaler
Alat ini sesuai juga dengan namnya, yaitu obat akan keluar dari alat dengan bentuk serbuk yang sangat halus pada saat sedang menarik napas. Jadi dalam hal ini ada sensasi lewat serbut. Seperti halnya dengan breath activated inhaler, biasanya inhaler dengan jenis ini diberikan ke pasien yang mempunyai kesulitan atau tidak mau memakai pressurised inhaler, misalnya untuk pasien lanjut usia dan anak-anak yang usianya berada di atas 5 tahun.
Nah itulah beberapa jenis-jenis alat inhaler untuk pengobatan asma, tentunya setiap alat diatas memiliki nilai penggunaan dan manfaat yang berbeda-beda. Pastikan Anda memilih alat tersebut sesuai dengan kebutuhan dari pasien. Demikian informasi yang bisa kami berikan, semoga bisa memberikan manfaat untuk Anda semuanya yang membutuhkan.
Post a Comment